MengenalLebih Dekat dengan HAMA dan PENYAKIT yang Sering Menyerang Tanaman Cabe
. Hamayang paling sering menyerang yaitu dari Famili Pyralidae, terutama penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) dan hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis) . Dalam kondisi tertentu, hama ulat grayak (Spodoptera sp.) (Lepidoptera : Noctuidae) juga kadang menyerang tanaman padi di pertengahan bulan September.
JAKARTA, - Dalam proses budidaya jagung, ada saja kendala yang dihadapi, termasuk serangan hama dan penyakit. Tanaman jagung yang terserang hama dan penyakit bisa terganggu pertumbuhan dan produksi buahnya, bahkan hingg menyebabkan tanaman mati. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman jagung beserta cara pengendaliannya untuk mencegah risiko kerusakan tanaman dan gagal dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu 26/10/2022, berikut beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung serta cara pengendaliannya. Baca juga Cara Menanam Jagung Komposit agar Hasil Panen MaksimalUNSPLASH/KATHERINE VOLKOVSKI Ilustrasi tanaman jagung. Hama tanaman jagung 1. Ulat daun Prodenia litura Hama ulat daun menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang berumur sekitar satu bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah besar menjadi rusak. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran. 2. Lalat bibit Atherigona exigua Tanaman jagung yang terserang hama lalat bibit akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Baca juga Metode Jejer Manten pada Budidaya Jagung, Apa Itu? 3. Ulat grayak atau ulat agrotisFluktuasicurah hujan yang paling ekstrim terjadi di Kecamatan Biboki Utara yaitu pada tahun , dan 2008 (gambar 1). Akibat pola hujan yang tidak menentu tersebut menimbulkan ancaman hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi dan tanaman perkebunan. Hama yang paling sering menyerang daerah ini adalah hama belalang Munculnya berbagai hama penyakit pada tumbuhan memicu dilakukannya pengembangan tanaman yang dapat membunuh hama secara langsung misalnya, tanaman transgenik bioinsektisida. Bidang biologi yang sesuai untuk mengembangkan tanaman tersebut adalah Bioteknologi DPembahasanTanaman transgenik bioinsektisida merupakan tanaman yang diperoleh dengan memanfaatkan teknik DNA rekombinan. DNA rekombinan adalah teknik mengubah susunan DNA suatu organisme dengan cara menyisipkan gen asing ke organisme tersebut sehingga diperoleh sifat yang tidak dimiliki sebelumnya. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik, misal tanaman transgenik bioinsektsida. DNA rekombinan merupakan salah satu dasar pelaksanaan bioteknologi modern. Dengan demikian, tanaman transgenik bioinsektisida dikembangkan oleh para ahli di bidang adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup bakteri, fungi, virus, dan lain-lain maupun produk dari makhluk hidup enzim, alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan digunakan untuk memanfaatkan organisme atau bahan yang dl peroleh dari organisme agar menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Bioteknologi merupakan gabungan dari beberapa ilmu, di antaranya biokimia, mikrobiologi, mikologi, fisiologi, genetika, biologi molekuler, dan lebih lanjutRantai makanan ikan secara mendadak jawabanKelas 9Mapel BiologiBab Ruang Lingkup BiologiKode 4Kata Kunci ruang lingkup biologi, bioteknologi 4 Pengendalian Hama dan Penyakit. Penyakit yang sering menyerang bibit anggur adalah Penyakit Tepung Palsu/Embun Berbulu (downy mildew). Penyakit ini, merupakan penyakit yang merugikan pada tanaman anggur karena dapat menurunkan produksi buah sampai 70 % . Penyakit ini menyerang pada musim hujan dan cepat meluas, terutama setelah hujan malam - Metode penanaman hidroponik bisa menjadi solusi bagi kita yang tak memiliki lahan cukup luas di rumah untuk menanam. Adapun hidroponik adalah teknik bertani yang menggunakan air sebagai media tanamnya atau media suplai nutrisi. Meski begitu, berkebun sayuran dengan cara hidroponik belum tentu menjamin pertumbuhan tanaman akan selalu sehat tanpa risiko kematian akibat hama dan penyakit. Apalagi pada jika tanaman tidak ditutupi oleh atap atau buku Hidroponik Sayuran untuk Hobi dan Bisnis yang ditulis oleh Kunto Heribowo dan NS Budiana 2014, hama dan penyakit dapat menurunkan mutu dan produksi sayuran hidroponik yang kita tanam. Oleh karena itu, diperlukan monitoring harian untuk mendeteksi kehadirannya. Dengan deteksi dini, maka biaya pestisida dapat ditekan serendah mungkin. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara manual, menanam tanaman atraktan, atau menggunakan biopestisida. Baca juga Jangan Bingung, Ini 5 Cara Memilih Tanaman Hidroponik untuk Pemula Beberapa jenis serangan hama dan penyakit pada tanaman hidroponik sayur, antara lain Serangan hama 1. Ulat perusak daun Crocidolomia binotalis Ulat ini bisa merusak dan memakan daun muda dari tanaman hidroponik kita. Gejala yang bisa diamati adalah bekas gigitan yang membuat daun berlubang seperti teranyam. Kerusakan biasanya dimulai dari permukaan daun sebelah bawah. Serangan berat biasanya terlihat tulang daun saja. Baca juga Basmi Hama Ulat pada Tanaman dengan Sabun Cair dan Minyak Goreng 2. Ulat tritip Plutella maculipennis Daun yang digigit oleh ulat tritip sering kali menyisakan bekas kerancang putih. Jika dilihat lebih dekat, kerancang tersebut ternyata adalah kulit ari daun yag tersisa setelah dagingnya dimakan ulat. Selanjutnya, daun akan menjadi berlubang. 3. Siput Daun yang dimakan siput akan tampak berlubang tetapi tidak rata. Sering pula dijumpai adanya alur-alur bekas lendir pada sayuran. Namun, serangan hama yang satu ini cukup jarang terjadi. Baca juga Tanda Tanaman Dimakan Siput dan Cara Mengatasinya 4. Ulat Thepa javanica Hama ini biasa meninggalkan banyak lubang pada daun dan lubangnya bergerombol. 5. Ulat tanah Agrotis ipsilon Bagian pangkal batang yang diserang ulat ini akan terpotong hingga roboh, bahkan mati. Baca juga 9 Jenis Media Tanam Hidroponik, Bisa Dicoba Di Rumah Serangan penyakit 1. Akar bengkak Gejala penyakit ini adalah pembengkakan pada pangkal batang dari akar yang terinfeksi. Penyebaranya melalui air, peralatan, dan bibit tanaman. 2. Bercak daun Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daun-daun tampilan, akan terdapat bercak-bercak berbentuk bulatan konsentris kecil berwarna abu-abu gelap yang meluas menjadi bercak bulat. Baca juga Daun Tanaman Menguning? Ini Cara Mengatasinya 3. Busuk basah Pada awalnya akan terjadi bercak basah dan lunak. Kemudian bercak membesar dan membusuk. Jaringan yang membusuk punya bau yang khas. Serangan ini dapat terjadi di tempat penyimpanan dan pengangkutan, tetapi bisa ditangani dengan pemanenan secara hati-hati. 4. Embun upas Gejalanya biasa timbul di pembibitan. Pada penyakit ini, akan terlihat jaringan di tulang-tulang daun yang menguning, mirip dengan kasus kekurangan unsur hara. Bagian yang menguning lama-kelamaan berubah menjadi kecokelatan. Jika daunnya dibalik, akan terdapat permukaan kapang abu-abu. Baca juga Simak, Cara Mudah Lenyapkan Noda Bekas Siram Air pada Daun Tanaman 5. Rebah semai Penyakit ini pada umumnya menyerang bibit. Serangannya ditandai dengan bibit menjadi busuk sebelum tumbuh, bibit yang sudah tumbuh pangkalnya mendadak busuk sehingga roboh, hingga bibit tumbuh tapi kerdil. Sementara serangan pad atanaman dewasa akan menyebabkan akarnya busuk. 6. Busuk daun Jika melihat ada bercak basah tak beraturan pada daun dan batang, bisa jadi itu karena penyakit busuk daun. Jika dibiarkan, kondisi ini akan membuat seluruh tanaman menjadi buruk. Untuk menanggulanginya perlu dilakuakan pengaturan jarak tanam agar kelembapan berkurang dan melakukan penrgiliran jenis sayuran lain untuk memutuskan daur hidupnya. 7. Virus mozaik Akibat penyakit ini, sayuran bisa menjadi kerdil dan daunnya tampak kering tidak beraturan. Untuk menanggulanginya perlu digunakan bibit bebas virus. Baca juga Agar Daun Tanaman Jadi Kinclong, Bersihkan dengan 4 Bahan Alami Berikut Pengendalian hama dan penyakit Secara umum, jika mau menyemprotkan pestisida pada tanaman, sebaiknya gunakan pestisida berbahan aktif berbeda secara selang-seling. Tujuannya agar hama dan penyakit tidak kebal. Jika intensitas serangan hama dan penyakit rendah, tidak perlu disemprot dengan pestisida melainkan cukup ditanggulangi dengan manual, seperti mengambil hama dengan pinset. Pengendalian serangan hama dan penyakit bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti Memilih pupuk nitrogen bentuk nitrat agar membuat sel tanaman lebih padat sehingga hama dan penyakit sulit menyerang. Cendawan atau jamur besar dapat ditanggulangi dengan mengatur nutrisi, menaikkan nitrat atau menurunkan amonium. Pengendalian lingkungan. Misalnya, membiarkan rumput di bawah rak talang tumbuh sehingga hama dan penyakit tidak menenali tanaman inang berupa tanaman pokok. Cara lainnya adalah dengan membiarkan tanaman berbunga pengundang kupu-kupu atau menanam atraktan yang bisa dijadikan "perangkap" serangga. Menggunakan biopestisida. Baca juga Usir Semut dari Tanaman dengan Pestisida Alami Buatan Sendiri Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Resistensisecara genetik terjadi akibat tanaman mampu membatasi perkembangan virus pada sel terinfeksi, sehingga virus tidak menyebar pada sel yang lain. Menurut Gaswanto et al. (2004) ketahanan tomat terhadap CMV dikendalikan oleh 2 buah gen mayor yang bersifat resesif epistasis. Gen ketahanan aktif ini menekan tingkat konsentrasi virus dalam tanaman, Perubahaniklim menyebabkan terjadinya perubahan jenis hama dan penyakit dominan. Temuan Nastari dan kilinik tanaman IPB (2007) penyakit keriting daun pada bawang merah yang disebabkan penyakit GEJALAPENYAKIT. Penyakit Bayoud ini menyerang bagian pelepah kurma muda, serta cabang tunas (Saaidi, 1979). Gejala pertama penyakit muncul pada daun muda pohon kurma (Gambar 2). daun menjadi berwarna abu-abu dan kemudian mengering, dari bagian bawah ke atas, dengan cara yang sangat khusus: beberapa duri yang terletak di salah satu sisi daun